Sapi merupakan hewan yang dibudidayakan/diternakan untuk menghasilkan produk bahan pangan seperti daging dan susu. Sapi menjadi komoditas peternakan yang hingga kini masih mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia. Pada kesempatan kali ini aiyem akan menasehati pada kalian mengenai seluk beluk mengenai sapi yang wajib diketahui bagi kalian yang ingin membangun usaha ternak sapi. Aiyem akan bahas mulai dari asal-usul ternak sapi di Indonesia, klasifikasi taksonomi sapi dan macam-macam ras (rumpun) sapi. Check it out...
ASAL USUL SAPI DI INDONESIA
Sapi asli Indonesia merupakan hasil domestikasi sapi liar Bos javanicus yang kini familiar disebut banteng. Habitat asli banteng di Indonesia meliputi Pulau Jawa dan Kalimantan. Di Sumatera dan Sulawesi juga dijumpai banteng hasil domestikasi namun kemudian hidup liar kembali. Spesies banteng liar asli Indonesia ini kemudian ter domestikasi hingga sekarang dikenal oleh masyarakat dengan nama Sapi Bali sebagai sapi lokal berkualitas unggul. Introduksi banteng hasil domestikasi yang kemudian disebut Sapi Bali telah menyebar ke beberapa pulau di Indonesia seperti NTT dan NTB. Di tanah air, sapi berperan penting di bidang pertanian untuk membantu petani membajak sawah. Dilihat dari sisi budaya, sapi juga digunakan untuk kegiatan budaya di suatu daerah seperti di Madura yang menggunakan sapi sebagai kegiatan budaya "trek-trekan" yang kini dikenal dengan nama Karapan Sapi. Dewasa ini masyarakat semakin menyadari bahwa budidaya sapi sebagai komoditas peternakan untuk memenuhi kebutuhan pangan (daging dan susu) mempunyai potensi yang besar dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
KLASIFIKASI TAKSONOMI SAPI
Berikut klasifikasi taksonomi sapi :
MACAM-MACAM RAS SAPI
Terdapat 3 jenis ras (rumpun) sapi di dunia yaitu Bos taurus, Bos indicus dan Bos sondaicus
1. Bos taurus, merupakan ras sapi yang berasal dari Inggris hingga seluruh daratan benua Eropa. Ciri utama sapi dari ras ini adalah memiliki produksi daging dan susu yang baik di iklim sub tropis. Namun sapi ras Bos taurus kurang tahan dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan persilangan antara sapi sub tropis dengan sapi lokal guna mendapatkan sifat produksi yang tinggi dan tahan dengan iklim tropis.
Contoh bangsa sapi dari Bos taurus :
Sapi Limousin | Sapi Belgian Blue | Sapi Simmental | Sapi Charolais | Sapi Friesian Holland (FH)
2. Bos indicus, merupakan ras sapi yang berasal dari daratan benua Asia dan Afrika. Ciri khas dari sapi ras ini adalah memiliki punuk (kelasa) dan gelambir. Sapi dari ras Bos indicus memiliki sifat yang tahan terhadap iklim tropis dan memiliki tubuh yang sempit. Sapi ras ini juga sering disebut sebagai Sapi Zebu. Contoh bangsa sapi dari Bos indicus adalah :
Sapi Brahman | Sapi Ongole | Sapi Gir | Sapi Sahiwal | Sapi Africander | Sapi Krishna Valley
3. Bos sondaicus, merupakan ras sapi yang berasal dari daratan semenanjung malaya dan Indonesia. Sifat dari sapi ras ini tidak jauh berbeda dari ras Bos indicus. Ciri lain dari sapi ras Bos sondaicus adalah semua bangsa sapi ras ini memiliki tanduk. Hal ini dikarenakan mayoritas dari sapi ras ini adalah hasil dari persilangan dari Sapi lokal dan sapi ras Bos indicus. Contoh sapi ras Bos sondaicus adalah :
Sapi Bali | Sapi Madura | Sapi Aceh | Sapi PO (Peranakan Ongole) | Sapi Grati
Agar lebih jelas berikut aiyem tampilin perbedaan-perbedaan antara sapi sub tropis dan sapi tropis :
Begitulah sedikit nasihat aiyem kali ini. Simak terus nasihat-nasihat aiyem pada episodelogi berikutnya. Semoga bermanfaat 😀
Referensi :
ASAL USUL SAPI DI INDONESIA
Sumber : www.devianart.com
Sapi asli Indonesia merupakan hasil domestikasi sapi liar Bos javanicus yang kini familiar disebut banteng. Habitat asli banteng di Indonesia meliputi Pulau Jawa dan Kalimantan. Di Sumatera dan Sulawesi juga dijumpai banteng hasil domestikasi namun kemudian hidup liar kembali. Spesies banteng liar asli Indonesia ini kemudian ter domestikasi hingga sekarang dikenal oleh masyarakat dengan nama Sapi Bali sebagai sapi lokal berkualitas unggul. Introduksi banteng hasil domestikasi yang kemudian disebut Sapi Bali telah menyebar ke beberapa pulau di Indonesia seperti NTT dan NTB. Di tanah air, sapi berperan penting di bidang pertanian untuk membantu petani membajak sawah. Dilihat dari sisi budaya, sapi juga digunakan untuk kegiatan budaya di suatu daerah seperti di Madura yang menggunakan sapi sebagai kegiatan budaya "trek-trekan" yang kini dikenal dengan nama Karapan Sapi. Dewasa ini masyarakat semakin menyadari bahwa budidaya sapi sebagai komoditas peternakan untuk memenuhi kebutuhan pangan (daging dan susu) mempunyai potensi yang besar dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
KLASIFIKASI TAKSONOMI SAPI
Berikut klasifikasi taksonomi sapi :
Seperti yang terlihat diatas bahwa sapi merupakan mahkluk mamalia. Selain itu sapi juga tergolong sebagai hewan pemamah biak. Hewan pemamah biak identik dengan terjadinya pencernaan dua langkah atau pada sapi biasa disebut ruminasi. Proses ruminasi pada sapi dimulai dari menelan pakan yang diteruskan menuju rumen dan terjadi pencernaan. Selanjutnya komponen padat dari pakan yang telah tercerna sebagian tadi menyatu membentuk gumpalan (bolus), lalu bolus dikeluarkan kembali menggunakan otot lurik yang ada di dalam tenggorokan menuju rongga mulut untuk dikunyah dan ditelan kembali. Hal ini dilakukan untuk mencampurkan kembali bolus dengan air liur dan memperkecil partikel sehingga proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pakan dapat berjalan optimal.
Terdapat 3 jenis ras (rumpun) sapi di dunia yaitu Bos taurus, Bos indicus dan Bos sondaicus
1. Bos taurus, merupakan ras sapi yang berasal dari Inggris hingga seluruh daratan benua Eropa. Ciri utama sapi dari ras ini adalah memiliki produksi daging dan susu yang baik di iklim sub tropis. Namun sapi ras Bos taurus kurang tahan dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan persilangan antara sapi sub tropis dengan sapi lokal guna mendapatkan sifat produksi yang tinggi dan tahan dengan iklim tropis.
Contoh bangsa sapi dari Bos taurus :
Sapi Limousin | Sapi Belgian Blue | Sapi Simmental | Sapi Charolais | Sapi Friesian Holland (FH)
2. Bos indicus, merupakan ras sapi yang berasal dari daratan benua Asia dan Afrika. Ciri khas dari sapi ras ini adalah memiliki punuk (kelasa) dan gelambir. Sapi dari ras Bos indicus memiliki sifat yang tahan terhadap iklim tropis dan memiliki tubuh yang sempit. Sapi ras ini juga sering disebut sebagai Sapi Zebu. Contoh bangsa sapi dari Bos indicus adalah :
Sapi Brahman | Sapi Ongole | Sapi Gir | Sapi Sahiwal | Sapi Africander | Sapi Krishna Valley
3. Bos sondaicus, merupakan ras sapi yang berasal dari daratan semenanjung malaya dan Indonesia. Sifat dari sapi ras ini tidak jauh berbeda dari ras Bos indicus. Ciri lain dari sapi ras Bos sondaicus adalah semua bangsa sapi ras ini memiliki tanduk. Hal ini dikarenakan mayoritas dari sapi ras ini adalah hasil dari persilangan dari Sapi lokal dan sapi ras Bos indicus. Contoh sapi ras Bos sondaicus adalah :
Sapi Bali | Sapi Madura | Sapi Aceh | Sapi PO (Peranakan Ongole) | Sapi Grati
Agar lebih jelas berikut aiyem tampilin perbedaan-perbedaan antara sapi sub tropis dan sapi tropis :
Begitulah sedikit nasihat aiyem kali ini. Simak terus nasihat-nasihat aiyem pada episodelogi berikutnya. Semoga bermanfaat 😀
Referensi :
Agriflo. 2016. Sapi dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Cetakan II. Agriflo, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar